Maafkan saya yang masih sibuk.
Ketika teman-teman saya, di pagi hari sibuk ngeringin cuciannya, saya masih sibuk ngeringin tube ekstraksi RNA di laminar air flow.
Ketika banyak emak dan embak pagi-pagi sibuk nyuci piring, saya masih sibuk nyuci tumpukan petridish, scalpel, beaker glass, erlenmeyer dll.
Ketika di luar sana mbak-mbak rajin nyari baju di shoppee, saya masih sibuk survey harga termurah nitrile gloves, lampu uv, masker, dan termometer di shoppee.
Di saat teman-teman saya sibuk belajar meracik bumbu di wajan, saya masih aja sibuk meracik reagen yang optimal buat PCR.
Saat teman-teman rajin ngikutin grup wasap tumbuh kembang anak, saya masih sibuk ngikutin forum research gate, ngikutin diskusi inspiratif biomolekuler.
Saat saya sibuk membandingkan diri dengan orang lain, maka saat itu juga saya sadar, how grateful I am to be myself. Meski dilahirkan kembali, saya tetap ingin menjadi seperti hari ini. Yang dikasih kesempatan sama Allah untuk 'nyasar' di kampus yang gampang-masuk-susah-keluarnya ini. Yang kalau kata dosen saya,"kita ini belajar haqqul yaqin. seperti keimanan pada Allah, ada tapi tidak bisa dilihat namun kita tetep yakin kan? Virus juga begitu, ada tapi ga keliatan (unless pake mikroskop elektron). Jadi yakin aja di dalam cairan ini ada virusnya". Iya, saya belajar banyak tentang kepercayaan dari lab virologi. Belajar kerja keras dan disiplin waktu dari lab virologi juga. Belajar sabar dan menghadapi drama-drama yang gak saya suka juga di lab virologi. Bukan hanya tentang basic and applied science, namun proses nyasar ke kampus ini menjadikan saya lebih bisa melihat dunia dari banyak perspektif. dan tentunya, bikin saya jauuuh lebih introvert (*lah).
Definisi kita pasti selalu berbeda. Antara saya dan kalian, antara hari ini dan tahun depan. Hidup yang bahagia saat ini adalah, punya energi besar untuk menyelesaikan amanah di kampus nyasar ini. Bukan hanya amanah formal, namun ternyata semakin kesini Allah kasih amanah dll. Iya, amanah dll ini yang salah satunya membuat saya semakin kuat. Bahwasanya masih ada aja orang yang percaya sama saya yang remah-remah ini untuk melaksanakan amanah dll itu. Semakin banyak kepercayaan, semakin yakin bahwa Allah hanya kasih ujian ke orang yang mampu. In this case, berarti saya mampu, insyaaAllah.
Jadi, sulit rasanya menjadikan kehidupan orang lain sebagai referensi kehidupan. Bukankah tiap orang bahkan punya zona waktunya masing2?
take home message: Jadilah diri sendiri, dan nikmati kehidupanmu sendiri. Jangan menyusahkan diri dengan sibuk melihat indahnya rumput tetangga. Jika definisi hidupmu hari ini adalah "bahagia menjadi future scientist wannabe", maka nikmatilah, selami ilmu itu hingga jadi expert, dan bermanfaat untuk dunia sampai ke akhirat.
Disclaimer: Ah, bukan.. ini bukan menenangkan diri di tengah kegalauan diri wkwk. Tapi, saya benar-benar belajar banyak sekali hikmah kehidupan. Kalo ga percaya, cobain aja deh daftar ke kampus nyasar ini. hahaha
Tag :
Random
0 Komentar untuk "Definisi"