"Betapa bahagianya saat kududuk ber-lima dengan muuu"
*ini ceritanya lagi nyanyi lagu akad-payung teduh
Kok berlima? Bukannya berdua. soalnya ini bukan lagi akad nikah, tapi akad kelulusan ujian tesis. lol. Sempat menungu-nunggu dan ingin segera duduk berlima dengan para dosen penguji. Lalu saat masuk ruang sidang rasanya ingin segera selesai. Namun setelah ujian rasanya "What was that? ujian apa wawancara gaes?" Like, omg what was I worried for? ternyata ujian tesis tidak sebegitu menakutkan yang dibayangkan. Katanya siiih, sidang skripsi, sidang tesis, atau apalah namanya adalah beberapa jam tersulit yang kadang dosennya tega banget "membantai" mahasiswanya. Katanya, mahasiswa bakal dikuliti, katanya dan katanya... But I didn't even find those 100% right, but it's not that easy tough.
Maksudnya, apa yang orang lain bilang belum tentu selamanya benar. Jadi, mengapa harus kita telan mentah-mentah persepsi orang? Karena setiap manusia punya sudut pandang yang berbeda-beda. kita punya masing-masing opini yang related banget sama pengalaman hidup selama ini. Bisa jadi, bagi sebagian orang ujian tesis sulitnya amit-amit. Tapi bagi sebagian yang lain biasa aja.
Jadi, sebelum kita "dibutakan" oleh opini orang lain, ada baiknya kita cek dan ricek langsung kejadiannya. Mendengar opini orang itu harus, tapi meyakini kebenaranya bukanlah kewajiban.
Pengalaman konkrit selalu saya alami pada 2x ujian tugas akhir. Waktu ujian skripsi, kedapatan dosen penguji yang "katanya" killer dan bisa bikin mahasiswa mengulang mengolah data. wew. Lalu saya abaikan sense of horror orang-orang lalu berjalan cuek seperti seharusnya. Dan dengan izin Allah, beliau yang dibilang killer, justru yang suggest kepada tim penguji untuk kasih nilai A T.T
Di saat ujian tesis, hal yang sama pun terjadi. Di sini saya juga belajar tentang prasangka. Prasangka yang baik pada Allah, pada dosen-dosen, dan tentunya pada diri sendiri itu super duper penting gaes. Bukan hanya masalah ujian tugas akhir, tapi di segala macam ujian, please percayalah prasangka itu menentukan nasib kita ke depan. Berprasangka buruk di awal hanya bikin kita takut melangkah, terlalu cemas, was-was, tidak pede. Namun berprasangka yang baik-baik (positive feeling dan positive thinking) akan membawa kita pada ketenangan dan kewarasan, sehingga kita bisa lebih bijak dalam mengambil sikap. Harder, wiser!
Dalam setiap ujian, akan selalu ada pelajaran, jika kita mau belajar.
Tag :
Kuliah
1 Komentar untuk "Ujian Tesis"
nice share