Masih tentang Summer Research Program in Tsukuba 2018 - Pernah suatu hari, ketika saya mengikuti program PARE Spring School Februari 2017 silam, saya dan beberapa kawan dari IPB masih mengerjakan tugas di kampus. Kami pulang agak malam saat itu. Melewati jalanan Rektorat - Green TV IPB yang gelap menuju parkiran. Saat itu, saya bilang ke kawan saya "Wah, pingin deh nyobain rasanya pulang larut kayak gini, tapi habis ngelab di Jepang" sambil tertawa. Dan ternyata, setahun kemudian, candaan itu menjadi kenyataan. Beberapa kali saya pulang larut, sekitar jam 10 malam dari lab menuju Ichinoya Dormitory, jalan kaki dan bersepeda. Persis yang saya bayangkan saat 2017 lalu. Dari sedikit kisah itu, saya menyimpulkan bahwa apa yang tersirat di hati dan pikiran kita, akan menjadi doa dan impian, yang suatu hari (jika itu baik), Allah jadikan kenyataan. Maka, "berhati-hatilah" dengan doa.
Dalam SRP 2018, saya mendaftar di Plant Immune Dynamics Laboratory bersama supervisor saya: Shigeyuki Betsuyaku. Beliau adalah Associate Proffesor di lab tersebut. Betsuyaku sensei memiliki spesifikasi di bidang imaging analysis berbagai interaksi mikroba dan tanaman. Nah, dalam waktu 2 minggu ini, saya mendapat tugas menelusuri apa yang terjadi pada transkripsi gen SID2 jika menggunakan 3 ukuran promoter yang berbeda. Domain mana yang berpengaruh pada aktivitas transkripsinya? BTW, apa itu SID2? perlu dibahas? gak usah lah ya, terlalu ilmiah LOL. Mari kita ulas part yang fancy aja! haha
Hari pertama masuk lab, saya diminta presentasi. Saya mengenalkan Indonesia, IPB, dan penelitian tesis saya. Ohiya, saya juga menceritakan apa yang boleh dan tidak boleh saya makan, ini penting banget! karena masih banyak orang jepang yang clueless dengan Islam. Dan bener aja, beberapa hari ke depan mereka mengadakan berbagai party dan at least mereka menyediakan sesuatu yang bisa saya makan. yeay 😂
Segala sesuatunya memang perlu disampaikan dengan jelas. Saya juga sampaikan saya perlu shalat 5 waktu. Bahkan, karena mereka terbiasa menjadwalkan hal yang simpel sampai yang ribet, sensei saya mencatat 5 waktu sholat di papan tulis. Good news, saya dipersilakan memakai semua space di lab untuk sholat, karena memang gak ada prayer room. Jadilah saya menggunakan space kecil di belakang meja kerja.
Pray Time! |
I'm feeling grateful to be part of this group. Misalnya, saya mulai dikasih assignment sejak di Indonesia untuk mempelajari 5 paper yang itu berguna banget selama research di sana. Disitu saya merasa harus mulai rajin baca paper yang related dengan penelitian kita, sebelum mulai bekerja. Hari pertama program, kami langsung kerja di lab. Saya dibriefing langsung sama sensei selama entah berapa jam. wkwk. Alhamdulillah riset tentang plant immunity itu, sudah sering saya temui di paper-paper selama berurusan dengan kuliah patogenesis. Excited banget buat mulai "mainan" barang-barang yang katanya cutting-edge itu. Dan as I expected, saya nemuin banyaaak banget hal baru yang rasanya saya ingin banting setir ke plant immunology hahahaha. Oiya, dulu ada temen yang pernah bilang bahwa orang jepang pelit ilmu. Hmm, yang saya rasakan ngga juga sih. Bukan pelit, namun lebih ke "coba cari dulu kalau ga bisa baru tanya", karena ya malu juga kalau belum usaha apa-apa minta "dicekokin" informasi. dan juga, untuk diskusi dengan mahasiswa di lab, mereka sangat open dan mau diajak bertukar pikiran. Namun memang gak semuanya bisa berbahasa inggris dengan baik, jadi yaa mungkin nampak agak pelit bicara karena memang susah berkomunikasi in english. Sama halnya sih kayak kita di Indonesia yang kadang masih kurang pede kalau harus bicara dengan foreigner.
Dari kebersamaan saya bersama mereka selama dua minggu, saya juga paham betapa mereka suka dengan selebrasi (red.party). Ceritanya, hari kedua SRP adalah hari ulang tahun saya. Sore itu saya sedang kerja seperti biasa, namun tetiba sensei minta saya break selama 1 jam. Dalam hati, "ngapain pake istirahat? wong cuma inokulasi arabidopsis mah paling setengah jam selesai". Oke, saya kembali ke student room menyusul beliau. Ruangan kosong melompong, cuma ada saya dan sensei. "Ah, mungkin anak-anak masih di seminar di TARA center" batin saya. Gak lama, mereka datang dan.... SURPRISEEE, HAPPY BIRTHDAY REFAA.. hahaha yaampun, jadi daritadi mereka sibuk beli kue, cemilan, dan hadiah buat surprise ultah saya. Ya Allah, saya terharu puunn. even lab gue di Indo gapernah bikin kayak gini seumur-umur. lol.
Oke, itu surprise party di hari kedua. di hari pertama juga ada welcome party, lalu malam hari kedua saya juga diundang ikut farewell party salah satu assistant professor yang akan pindah lab. Hari minggunya ada weekend party, lalu ada juga sushi party sama temen-temen se-lab. di sela-sela sibuknya kegiatan lab, Teaching Assistant saya masih sempat ngundang saya untuk dinner di apartemennya. lalu juga ada farewell party lab untuk saya, dan hari terakhir banget ada farewell party untuk semua peserta SRP. Well, ambil aja hikmahnya: selalu makan malam GRATIS!
Dari kebersamaan saya bersama mereka selama dua minggu, saya juga paham betapa mereka suka dengan selebrasi (red.party). Ceritanya, hari kedua SRP adalah hari ulang tahun saya. Sore itu saya sedang kerja seperti biasa, namun tetiba sensei minta saya break selama 1 jam. Dalam hati, "ngapain pake istirahat? wong cuma inokulasi arabidopsis mah paling setengah jam selesai". Oke, saya kembali ke student room menyusul beliau. Ruangan kosong melompong, cuma ada saya dan sensei. "Ah, mungkin anak-anak masih di seminar di TARA center" batin saya. Gak lama, mereka datang dan.... SURPRISEEE, HAPPY BIRTHDAY REFAA.. hahaha yaampun, jadi daritadi mereka sibuk beli kue, cemilan, dan hadiah buat surprise ultah saya. Ya Allah, saya terharu puunn. even lab gue di Indo gapernah bikin kayak gini seumur-umur. lol.
Oke, itu surprise party di hari kedua. di hari pertama juga ada welcome party, lalu malam hari kedua saya juga diundang ikut farewell party salah satu assistant professor yang akan pindah lab. Hari minggunya ada weekend party, lalu ada juga sushi party sama temen-temen se-lab. di sela-sela sibuknya kegiatan lab, Teaching Assistant saya masih sempat ngundang saya untuk dinner di apartemennya. lalu juga ada farewell party lab untuk saya, dan hari terakhir banget ada farewell party untuk semua peserta SRP. Well, ambil aja hikmahnya: selalu makan malam GRATIS!
Surprise party di Betsuyaku Lab |
Pelajaran terbesar apa yang saya dapat selama 2 minggu bersama mereka? Salah satunya adalah tentang waktu. Betapa hecticnya saya mencatat jadwal seharian saat briefing pagi. Untuk ngejar on-time padahal kegiatan SRP itu padat minta ampun, harus lari-lari saat kerja di lab. Kerja di lab ini, saya gak merasa gabut bahkan sampai detik terakhir. Untuk final presentation pun, rehearsal dan revisi berkali-kali. Harus baca paper-paper tambahan yang related. Harus ngikutin kegiatan selingan lain kayak party-party itu. Ada juga jadwal diskusi topik penelitian semua anggota lab. Analisis hasil pengamatan selama 2 minggu. baca paper lagi. bikin ppt. dan... pada akhirnya, saya sangat merindukan mereka. yang juga baik banget nganter saya sampai di terminal bis yang akan menuju bandara narita saat mau balik ke Indonesia.
Sekian cerita dua minggu bersama Betsuyaku group. Banyak banget yang gak bisa diceritain di sini, mending cobain sendiri deh! 😆
Tag :
Kuliah
1 Komentar untuk "Dua Minggu Bersama Betsuyaku Group"
terimakasih ya, artikelnya sangat membantu :)
buat kaula muda yang punya jiwa entrepreneur, boleh coba belajar berinvestasi dari sekarang , selain menunjang untuk masa depan, berinvestasi juga punya peluang yang sangat menguntungkan kita di masa depan loh, yuk tinggal di klik aja, 100 % trusted deh. selamat mencoba ya :)