Virus Tumbuhan, bahaya gak sih? Adalah salah satu pertanyaan mahasiswa saat saya kolokium. Waktu itu, saya cerita bahwa bawang putih yang sedang saya teliti, memang ada virusnya. Dan sudah saya buktikan dengan serangkaian pengujian, memang rata-rata bawang putih lokal ada virusnya. Bagaimana dengan bawang putih impor yang suka kalian makan di kota-kota besar? sama aja. Positif ber-virus.
"Ih, aku makan bawang putih bervirus dong?" Iyes! bukan cuma bawang putih. Tapi virus tumbuhan ada di mana-mana. Bawang merah, tomat, kedelai, lada, tebu, padi, timun, jagung, wah bisa gak jadi nulis blog kalau semua tanaman bervirus disebutin satu per satu. Intinya, makanan dari tumbuhan yang biasa kita makan sehari-hari, bisa jadi ada virusnya.
Gimana dong? Bahaya gak?
By the way, udah tau kan kalau virus manusia menyerang akan seperti apa gejalanya? Misal, virus Influenza bisa bikin batuk pilek. Virus Varicella-zoster bisa bikin cacar air. HIV bisa menyebabkan AIDS. dan banyak lagi. Nah, kalau di tanaman, gejala umum biasanya bisa dilihat pada daun. Ada yang mosaik, berubah warna, ada yang garis-garis, keriting, menggulung, ada yang tanamannya kerdil, dll. Nah, kalau kita makan bawang putih yang kena virus gimana?
Question: apakah selama ini kawan-kawan suka makan sambel yang pakai bawang putih? Jika iya, apakah pernah menemukan gejala mosaik pada kulit kawan-kawan? Atau apakah ada yang pernah lihat manusia menjadi garis-garis kuning dan pendek karena makan pisang ber-virus? Atau mungkin badannya menguning, keriting dan berlekuk2? Tentu saja tidak.
Eh, kok bisa ya makan sayuran bervirus tapi kita gak kena penyakit?
MasyaaAllah. Allah itu Maha Adil dan mengatur segala urusan dengan detil ya. Kebayang gak sih kalau penyakit pada tanaman bisa menular pada manusia? Padahal, yang namanya patogen (entah virus, cendawan, bakteri, nematoda) gampang banget nempel-masuk-menginfeksi tanaman. Mereka mudah terbang, terbawa air, terbawa benih, bepergian ke mana-mana dan beranak-pinak dengan cepat dari satu tanaman ke tanaman lain, bahkan dari satu negara ke negara lain. Padahal juga, manusia tidak bisa lepas dari makanan berbasis tumbuhan, apalagi masyarakat Asia. Setiap hari pasti ada hasil tanaman yang kita makan. Akan sangat repot jika tumbuhan kena penyakit lalu menular ke manusia. Karena konon, urang sunda suka makan lalapan daun mentah yang ga dimasak (yakalo dimasak namanya tumis). Tapi makan daun yang mentah juga ga pernah ketularan penyakit bercak-bercak kan?
Patogen, juga sama seperti manusia; butuh makanan dan butuh rumah (inang). Inang patogen tumbuhan diatur oleh serangkaian gen. Jadi, tidak bisa secara random suatu bakteri menyebabkan gejala bercak-bercak di semua tanaman. Nah, apalagi manusia. Gen patogen tumbuhan tidak cocok jika inang-nya manusia. Jikapun patogen ini masuk ke dalam tubuh manusia, akan hancur oleh proses ketahanan tubuh manusia. Jadi, jangan khawatir kawan-kawan akan kena gejala virus tumbuhan seperti mosaik, stripe, mottle, dan lainnya.
Khawatirlah jika bahan-bahan bumbu dapur harganya naik. Barangkali itu yang malah bikin penyakit pada manusia.
Tag :
Kuliah
1 Komentar untuk "Virus Tumbuhan, Bahaya gak sih?"
terimakasih ya, artikelnya sangat membantu :)
buat kaula muda yang punya jiwa entrepreneur, boleh coba belajar berinvestasi dari sekarang , selain menunjang untuk masa depan, berinvestasi juga punya peluang yang sangat menguntungkan kita di masa depan loh, yuk tinggal di klik aja, 100 % trusted deh. selamat mencoba ya :)