Salah satu hal yang saya syukuri selama beberapa tahun hidup di IPB adalah; punya teman hangout yang sibuk. Saya pernah bercerita di instagram, betapa saya punya keterikatan batin *ceile* dengan suatu organisasi bayik bernama Bogor Science Club. Di postingan yang sudah saya hilangkan dari pandangan netijen itu (lah??), saya bilang bahwa BSC bukan hanya sekadar organisasi biasa, tapi lebih dari itu, saya menemukan "rumah", walaupun kami gak punya basecamp. Di BSC saya menemukan orang-orang rempong yang sering saya repotin. Di sini saya belajar banyak tentang networking dari orang-orang keren. Saya belajar bagaimana membangun konsep kebermanfaatan. Belajar mengayomi, belajar memimpin dan dipimpin. Belajar bahagia.
Saat itu, kami semua memang sedang sibuk di kampus. Entah ngerjain tugas kuliah, proposal tesis, penelitian, atau ngerjain proyek-proyek kebaikan di BSC. Btw, hampir tiap minggu BSC ada kegiatan. Yaa, minimal ngumpul-ngumpul sambil diskusi ngalor ngidul. Iya, katanya sih sibuk. Tapi kami berusaha mencari celah agar gak keliatan jadi EO aja. Masak sih, dua tahun di BSC cuma dapet capeknya aja ngurusin organisasi. Justru, di BSC ini pengurus yang malah harus mendapatkan lebih banyak benefitnya. Dari kami oleh kami dan untuk kami, meskipun tujuan utamanya adalah menyebarluaskan manfaat seluas-luasnya.
Dari ide "biar ga keliatan kayak EO", akhirnya kami mencari-cari waktu yang susahnya melebihi nyari waktu pengganti kuliah. Maklum, katanya sibuk. Berhasil-lah suatu malam di Transmart Yasmin, Bogor. Hangout kali ini diawali dengan drama telat karena hujan, dilanjutkan rapat di foodcourt, lalu makan beneran di resto termurah dengan diskon 50% di dalam Transmart, lalu naik odong-odong seperti foto di atas, dan diakhiri dengan makan (lagi). Apa hasil signifikan dari kegiatan hari itu? ya jelas! foto-foto 😂
Ternyata, bonding dalam suatu organisasi itu penting banget. Kuatnya internal akan sangat nampak dari luar. Ibarat sebuah pohon, kalau dari luar kelihatan kokoh tapi ternyata organ dalamnya keropos, gampang banget roboh. Bonding internal bisa dilakukan dengan hal remeh nan biasa, misalnya ngajak makan di kantin pas makan siang, buka puasa bareng, nonton bareng di laptop, minta temenin ngelab, spam comment di social media, dll.
Yang saya pelajari selama ini, organisasi yang produktif sangat didukung anggotanya yang solid. Terheran-heran jika ada organisasi yang terus berjalan secara istiqomah dari tahun ke tahun, kok mau sih mahasiswa pasca itu. Udah waktu studi sangat singkat, sibuk riset, part-time job juga, organisasi juga. Ah, ternyata kuncinya adalah pada hati. Hati adalah raja. Biar kata badan sudah remuk tak berbentuk, jika hatinya masih kuat dan ikhlas, insyaaAllah ia akan terus menjalankan roda organisasinya. Pun sebaliknya, seluang apapun waktunya, jika di hatinya sudah tidak ada itikad untuk berkontribusi maka mungkin kalau dichat pun hanya diread aja. hiks
Sense of belonging. Mungkin inilah kata-kata yang bisa membungkus hangout saya kali ini. Menumbuhkan rasa cinta pada setiap kerja, akan menghasilkan karya yang sangat indah. Entah dalam sejarah, maupun dalam manfaat.
Tag :
Hangout
2 Komentar untuk "Katanya Sibuk"
Kok dihapus feed IGnya Kak
gak dihapus kok, tapi di-archive. hehe