Bismillah...
ingin sekali alinea-alinea berantakan ini saya kirimkan pada tanah yang telah menerima saya apa adanya. ketika subuh hari saya kali pertama-nya menginjakkan kaki di tanah yang sejuk dan padat dengan kebisingan kota. tanah yang penuh dengan klakson motor tiap senin pagi. tanah yang berdebu dan sesak untuk ditinggali. namun, semua cerita tentang teh ulya, mba hesti, mba wulan, mba silvi, mba eka, bu sri, pak agus, bu tintin, mba intan, mas shoim, mas wawan, mas ony, bu retno, bu wiwik, bu damaris, bu mety, mba ami, bu ari, wafda, husna, hendra, lyna, dan banyak nama luar biasa yang bahkan saya sulit menyebutnya. inilah tanah yang sungguh menginspirasi. tanah yang saya rindukan akhir-akhir ini.
pantaslah jika ALLAH menguji saya habis-habisan di akhir tahun lalu. nyatanya, ketetapan ALLAH tidak pernah tertukar, antara pahit dan bahagia memiliki sekat yang sangat tipis, yang ketika tak mampu kita kenali, maka satu-satunya kemungkinan adalah: menyerah.
dan satu-satunya sikap yang pasti untuk terbang lebih tinggi adalah. bergerak lebih cepat, mencoba tanpa takluk dengan gagal, ikhtiar optimal, tawakkal, going to the extra miles.
gorengan tropodo, penyet 'lumayan', rujak cingur, nasi bu fath, ketan bubuk dan ketan susu, nasi goreng saos, sambel tumpang, sego pecel, jus 5000an... rumah bu mety, kediri, pare, taman wisata tropodo, masjid al ihsan, lab karantina tumbuhan, BBKP, brownies amanda, lesehan pemancingan... ELISA, PCR, perenial pattern, plating 110 petri, appearence mikroskop, pabrik benih BISI di kediri, karantina, jepang...
Tag :
refamorfosis
0 Komentar untuk "Tanah Sidoarjo"