Antara Tau dan Paham - Belajar dari pengalaman adalah penting. Sepenting bagaimana kita
tahu (baca: tau) bahwa ketika menerobos lampu merah adalah pelanggaran. Tapi
sayangnya, tau dan paham adalah dua hal berbeda. Sebut saja namanya boy. Jika
boy tau bahwa
menerobos lampu merah adalah pelanggaran, dia hanya bisa menjawab bahwa “lampu
merah itu berhenti, ijo jalan” ketika ditanya makna lampu merah. Namun jika
boy paham makna
lampu merah, dia akan berhenti –definitely stop- saat bertemu lampu merah di
jalan raya. Karena apa? Tentu karena boy paham mengapa harus berhenti. Pertama,
karena itu adalah peraturan. Dan peraturan adalah sesuatu yang dibuat untuk
melindungi, bukan memberatkan. Kedua, karena menerobos lampu merah berarti
memakan hak orang lain, yang artinya itu mencuri atau korupsi. Ketiga, karena
menerobos lampu merah adalah tindakan berbahaya. Bukan hanya satu orang yang
bisa terluka, tapi orang yang ditabrak maupun yang menabrak apalagi tabrakannya
beruntun, pasti semua luka. Minimal mereka luka hatinya karena merasa dirugikan.
Ketika seseorang tau bahwa rencana Allah itu adalah yang
terbaik, maka mungkin dia akan histeris dan mencaci Tuhannya ketika tau bahwa
orang tercinta lebih dulu pergi untuk selamanya. Namun jika seseorang paham
bahwa rencana Allah adalah yang terbaik, seperti yang pernah saya saksikan
dengan mata kepala sendiri, saat saya datang ke rumah duka teman saya yang
adiknya meninggal dalam kecelakaan di daerah Solo. Dengan tegar ia –teman saya-
bercerita bagaimana detik-detik saat ayahnya ditelpon dari Solo dan... “maaf
pak, ananda shaliha sudah tidak ada” lalu satu alasan yang membuat saya takjub
adalah, bukan histeris, bukan menangis apalagi cacian pada Tuhan. Tapi sang
ayah kemudian bersujud. Tepat pada bumi yang juga saya pijak saat itu. Tepat
menyandarkan kepala tempat kesombongan menuju bumi tempat kita terakhir akan
disemayamkan. Ya, itulah makna paham bahwa Allah tidak akan pernah salah
memilih rencana untuk hamba-Nya.
Tau, adalah ketika waktu adzan tiba dan joystick playstation
masih hangat di genggaman. Namun paham adalah ketika Allah memanggil, kita
bersegera berhenti, dan mengganti semua aktivitas dengan wudhu dan menunaikan
satu dari empat rukun lainnya.
Antara tau dan paham,
adalah dua hal berbeda. Dan dengan konsekuensi yang berbeda pula. Semoga
menjadi pengingat saya, dan sahabat semua ^_^
Tag :
Inspiration
0 Komentar untuk "Antara Tau dan Paham"