suatu hari, sebuah rasa bernama cinta, menetes begitu saja pada benih-benih militansi di barak dakwah bernama: GAMAIS. sebuah pintu berwarna putih, cat tembok hijau tepat di belakang mushola Fakultas Pertanian. sebuah petak ruang yang tak begitu luasnya. lima daun jendela kaca, gorden cokelat dan hijab hijau. yang di utara ruangannya masih saja tertempel kokoh -entah sejak kapan- papan agenda syuro, di sebelahnya berdiri loker besi yang mulai berkarat. karatnya seperti sedang berbicara soal usia. di bawahnya lagi, ada meja cukup panjang dan lebar tempat bertandangnya keranjang pernak-pernik, alat2 cuci piring, alat2 dapur, dan... eummm.. satu piala bergilir kebersihan tingkat Fakultas yang sudah betah (tampaknya). karena konon, dua tahun sekali akan ada pergiliran piala ini. namun Alhamdulillah, Gamais menang (lagi) di tahun 2011. di depannya, ada karpet hijau (yang sekarang) diganti warna abu-abu. ke timur atas lagi, masih ada juga cermin sejak saya masih menjadi mahasiswa baru. ke kanan lagi, ada sebuah papan superbesar berwarna abu-abu... namanya... blackboard kalau tidak salah. kalau jaman 2009-2011, blackboard ini ditempeli minimal tiga unit: 1. taujih ketum dengan kertas putih dan tinta orens yang akhir-akhir ini tampak kusam. 2. matriks program kerja GAMAIS periode terkait dan, 3. kotak departemen. dan.. hm, awal 2012 silam, departemen humedia terkait meramaikan bkackboard tersebut dengan papan informasi berbahan whiteboard. yang lebih sering menjadi ajang curhat para ikhwan seperti : *dari X untuk Y: yaa ampuun, maaf ya kambing, besok kamu mau kita potong* - sesaat sebelum GAMAIS care di banteran idul adha 2012.
di sisi lain, masih ada keranjang susun hijau 2 buah, berisi jajanan sekre: coklat superman, pilus, kacang atom, kacang kulit, alpenliebbe, pop mie, Better, chocolatos, dan rasanya hampir semua jajanan kampung pernah digelar di keranjang ini. ke pojok bagian ikhwan, masih bersandar kabel-kabel yang hampir-hampir tak pernah rapih, kabel-kabel tersebut dihubungkan dari pusat stop kontak di pintu ikhwan ke kipas angin, komputer, printer, mic masjid, dan terminal. Ya, komputer hitam yang menjadi korban militansinya kader GAMAIS, kemudian ada printer hitam yang (subhanallah) telah menemani perjalanan panjang agenda-agenda Gamais selama sekian tahun. kemudian, tak kalah pentingnya adalah mouse unyu warna kuning gambar kembang (?). nah, di balik tembok ikhwan, masih saja membuat saya terpana: puluhan jenis barang, mulai dari yang dikenal hingga tak dikenal. karena, di sekretariat mini ini tersimpan berbagai barang kebutuhan sehari-hari. apa coba yang tiada di tempat ini? Rice cooker, kipas angin, komputer, dispenser, galon, teko, gelas, piring, ATK, printer, sound system. *dulu sih ada selimut dan tivi juga tapi dibawa sama yang punya.hwehw.*
yah, begitulah pemirsa...
di tempat yang ala kadarnya, syuro demi syuro digeluti.. pertikaian demi pertikaian dialami... tawa demi tawa dinikmati.. demi Allah dan Rasul-Nya, ukhuwah dan dakwah menjadi pilihan bagi kepala-kepala yang mengisi ramainya rumah ini dari hari ke hari.
Semoga Allah senantiasa memberkahi keluarga-keluarga kami mulai sejak keluarga ini didirikan, hingga pada garis akhir dan terdepan di 2013 ini. kabinet yang berisi adik-adik kami sebagai bukti regenerasi, kaderisasi, rasa letih dan sukacita... merekalah kini yang bersiapsiaga menghiasi kampus pertanian menjadi kampus bercahaya Islam, membawa kebaikan bagi manusia dari Allah ta'ala.
One day... saya tentu akan sangat rindukan takbir di rumah ini... rindu syuro... rindu makan-makan... rindu tanya kabar...
~~~
Tag :
refamorfosis
0 Komentar untuk "myGamais,myInspiratia"