jujur. dibandingkan buku best seller kaya A. Fuadi, tere-liye, bunda helvy, dll, saya akan lebih suka dikasih buku kosong sama pulpen. buktinya, saya hanya sangat euphoria dalam membaca cover buku-buku best seller tadi, buka grand opening book-nya. kalau ada kata mutiara seperti nasihat imam syafi'i di negeri 5 menara, saya akan melanjutkan ke halaman daftar isi. judul yang menarik *untuk saya * adalah prioritas. sisanya, akan saya paksa dulu beberapa menit untuk membacanya. paling tidak 15 menit sebelum saya merasa ngantuk. dan kemudian sign out. bahkan tulisan saya sendiri di blog ini, kalo tulisannya udah lebih dari 15 baris, saya akan skip skip skip dan skip! hohow
tentu saja, ini bukanlah prestasi yang harus dibanggakan. karena tentu membaca-lah yang menolong pitecantropus kemudian keluar menjadi robotic agent. whatever, saya tetap lebih menyukai kertas kosong dan pulpen.
paling tidak, saya sudah punya itikad baik mencerdaskan diri dan bangsa ini dengan kertas kosong dan pulpen. coba bayangkan! apa jadinya kalau soekarno tidak menemukan kertas kosong dan pulpen saat beliau hendak berproklamasi. ya, mungkin saja sih beliau akan mencari daun pisang. tapi dengan kertas kosong itu akan meningkatkan elegansi soekarno sebagai presiden lawas nomer 1. nah, sehubungan dengan itu, saya ingin sekali menyampaikan bahwa dengan menulis di kertas kosong itu akan meningkatkan jam terbang kita untuk menulis. entah yang kau tulis adalah sampah atau 'nasi kucing', tapi menulis adalah cikal bakal sebuah buku, sebuah editorial, jurnal, koran, dan lainnya.
jadi, jelas kan ya? bahwa saya memang cukup egois dalam hal ini. saya yakin dan percaya bahwa menulis adalah hulu dari buku-buku best seller yang kita baca. dan itu lebih dari keren. coba ya, itung-itungannya itu, menulis ibarat tangan di atas. membaca ibarat tangan di bawah. ah, kan, egois. maka dari itu, menulislah... tulislah.... tulis saja berbagai hikmah, peristiwa, waktu, jumlah, cuaca, aura... tulis segalanya dan dunia akan membacanya.... kemudian ditulis lagi... dibaca lagi.... ditulis lagi... dibaca lagi... itulah yang dinamakan aliran inspirasi. kemampuan otak manusia untuk membuat, menangkap, dan menyalurkan inspirasi. dari satu orang ke orang lain lewat tulisan yang dibaca.
so please don't judge a writerholic as like as me, layaknya manusia kopong yang tak tau baca. tak tau inspirasi, apalagi ilmu. karena sederhana saja, buat saya inspirasi, ilmu atau apalah namanya mudah sekali didapat dari papan jalan, abang-abang yang jual koran, diskusi sama mapres, dekan, presbem, atau yang paling gaol, dari twitter dan fb.
happy writing, dear :')
Tag :
Random
0 Komentar untuk "Pratritrur"