kami tetap akan terus berjuang...
begitulah sedikit pesan #jleb dalam sebuah catatan memorial dakwah sekolah. mengingat begitu panjangnya nafas yang harus dihela untuk mengumpulkan energi, demi berjalannya roda dakwah. banyak yang lemah, diawali dengan 'mau'. dan banyak juga yang kuat diawali dengan 'mau'. jadi, mau menjadi lemah atau menjadi qowiy, bukan hanya soal letih. tapi ini soal azzam. soal pilihan. jalan -dakwah- ini sudah pasti panjang. hanya orang LEMAH yang ngotot memendekkan jalan panjang ini. dan hanya orang pilihan yang terus teguh di sepertiga malam menangis, mendo'akan diri dan saudaranya untuk senantiasa dikuatkan.
bayangkan berapa banyak musuh Islam yang akan terus menggerus keyakinan ummat ini terhadap risalah yang dibawa Rasulullah. belum lagi tribulasi fikrah yang semakin membeludak, menyalakan tanda perang. jika masih mudah menjadi lemah karena masalah sibuk kuliah sibuk laporan sibuk syuro sibuk panitia sibuk blablabla. ah, lucu. seakan-akan kita sedang berkomedi. tidak serius. itu tidak komparatif . "mana batu bata yang antum sumbangkan untuk tegaknya Islam di bumi ini??" hanya dengan aktivitas melankolis itu kah kemudian menjadi lemah? lalu mana manfaat belajar sirah nabawiyah? mau dikemanakan semangat para sahabat? tidakkah itu harusnya diteladani? bukan menjadi problem solver malah menjadi problem maker nanti..heu.
maka, yasudah, jalani saja apa yang harus kita jalani. banyak jalan untuk menjadi orang terpilih. masih mau pilih menjadi orang yang lemah? ayo berlari selama bisa berlari.... toh tidak sendiri...bermanfaat seluas-luasnya! #UP
#me, fsldk, ayoo wake up!!!
ujung gg. bougenville
Tag :
Inspiration
0 Komentar untuk "trilogi jalan panjang (3)"