Seperti you, yang very very sensitif denger HTI jd narsum, atau ada orang salafi ikutan nimbrung, atau deskriditkan golongan X, golongan Y, dan blablabla.
Dan,
Bukan saya benci sama kammi. Bukan. Justru saya respect banget sama ni lembaga dakwah bahkan sejak empat tahun silam. Kalo mau tau kenapa saya harus bangga sebagai anak kammi, baca aja buku yg berjudul "mengapa aku mencintai KAMMI" *likethisbook*
Tapi,
Hari ini, entah semenjak kapan, entah kerana angin apa, namun jelas bagi saya garis lurus yg memisahkan DULU dan SEKARANG. Kalo dulu, saya tau betul apa itu KAMMI. kalo sekarang. Saya bahkan semacam tidak mengenal-nya. Apa bedanya dengan yang lain? *tandatanyabesar*
Atau mungkin, ada jarak yg sangat jauh. Jaaaaauuuuuh sekali antara saya dengan kammi hari ini. Saya mungkin tertinggal sangat jauh dengan anak2 gaul kammi jaman sekarang. Gaya yang sudah sangat berbeda, membuat sy berpikir ulang. betul bahwa "minyak dan air ga bisa homogen". Dan berulang ulang nanya sama tembok: "ini kammi? Beneran ini kammi?"
seperti kehilangan kawan lama, seperti sedang tenggelam. Nyah, begitulah.
semoga kammi tetap keren dan on the track. Jangam cuma keren retorika di publik, tapi melempem di akhlaq. *fiuuh
Say goodb.. #eh
Say: sukssess buat temen2 saya di kammi se-purwokerto.
Tag :
Random
0 Komentar untuk ""mengapa aku mencintai Kammi""