Mean of sunday



when i was a white-red child.

kalo diingat-ingat, masa SD itu gak to the ba to the nget (gak banget.red). bayangin ya, kalo weekday, jam 6 pagi itu saatnya bangun-mandi-pake seragam-sarapan-naik ojeg ke sekolah. sedangkan, di hari minggu itu, jam 6 pagi bangun dengan setengah sadar ke dapur nyari nasi uduk >.< selesai sarapan anteng depan tivi nungguin shinchan, doaremon, dan dragonball. habis dzuhur makin anteng main sega dengan pelbagai kaset yang update banget waktu itu. mulai dari mario bross, mortal combat terbaru, mickey mouse. kadang nunggu abang saya yang ganteng tukeran kaset sega sama temennya. kalo udah bosen, nyetel vcd english day atau walt disney. what a productive time, isn't it? hahaa.


when a white-blue girl.

melepas masa putih merah, semakin bosen cuma liatin ibu saya jemurin baju depan rumah dengan aroma pewangi baju yang sama se-pan-jang bulan. juga rutinitas nungguin shinchan dan doraemon yang rasanya semakin errgghh. akhirnya, dengan kesadaran bahwa saya semakin dewasa *plis, lo masih smp fa* dan kejenuhan akut dengan pewangi pakaian serta doraemon, now... my sunday was a quality time for Rohis and Mading yeah! 


High-schooler.

pada fase putih-abu, seorang saya mulai menemukan bahwa minggu adalah hari dimana syuro dikonversi menjadi aksi. entah ceramah umum, rihlah, pesantren ramadhan, dauroh, dll. pada hari ini, mulai jarang menemukan waktu senggang untuk sekadar nungguin doraemon atau menyergap bau pewangi baju. meski cuma janjian sama temen2 untuk bersihin masjid atau makan mie ayam, sunday was my real productive time. kadang, kalo udah mepet ujian nasional, secara random nyari temen buat bareng2 ngerjain ribuan soal UN dari masa ke masa, dari buku ke buku. 


College student.

Sunday was a hectic day at all... Hari minggu ituu, muara dari semua agenda kampus. iya jadi peserta, iya jadi panitia, numpukk di hari minggu. hanya beberapa "minggu" yang dengan rela dijadikan hari mencuci sedunia *sedunia? lokata hari anak? euzztt* dan cuma setelah demisioner, hari minggu dapat diperlakukan selayaknya hari minggu(?). kalo gak salah inget, "minggu" terakhir di purwokerto pun masih hectic dengan dauroh siyasi kammda dan packing-packing pulang kampung. inilah romantika anak rohis. jutaan langkah di tiap tanggal merah, membuat saya sadar dan bersyukur. di usia semuda ini, tidak malah menghabiskan hari minggu di cafe, bar, pub, karaokean, pacaran di taman, dan aktivitas sarat maksiat lainnya. Alhamdulillah. Allah melindungi saya dari maksiat, meski diganti dengan keringat di tiap ahad. semoga berkah :D







Tag : refamorfosis
0 Komentar untuk "Mean of sunday"

Back To Top