Undefined

Ayo ayo berhitung jari. Sudah berapa kali aku mengeluh hari ini?????

Satu, untuk malam hari yang panjaaaaaaaaaang sekali. Dan bikin dag dig dug der!
Dua, untuk dini hari yang begitu nyeri dan ngantuk.
Tiga, untuk subuh hari yang tambah nyeri dan membuat tanganku tremor. Kontroler di kepala berjalan tak terdefinisikan. Sampai-sampai harus membaringkan tubuh dan dibangunkan dari Pulau Kalimantan.
Empat, untuk pagi yang sukses dengan Budidaya Tanaman Karetnya. Paling tidak otakku 100% di kursi nomor 22 pagi itu.
Lima, untuk dua jam memahami gelimang materi pengantar Agribisnis dan Pertanian terpadu. Apalah artinya handout itu. Yang kupegang baik-baik hanya prinsip, selebihnya biar mengembang di kepalaku.
Enam, untuk: STUCK! Di 11.40 – 13.00, dengan teori-teori konyol Agribisnis. Yang nyaris-nyaris tak ada bedanya dengan teori Pertanian terpadu. Benar saja asas pradugaku. Aku mengalah juga pada kondisi voltase kepalaku yang makin dingin. Aku merasakan sisi belakang kepala berdenyut keras, menyuarakan lengkingan. Panggilan untuk istirahat. Selamat jalan bagan Agribisnis... selamat jalan kebijaksanaan pemerintah... selamat jalan tujuan pembangunan pertenian...
Tujuh, untuk berlari-lari menuju sekre Gamais mengambil makalah hijau berjudul “Peningkatan nilai tambah tanaman terong dengan pembuatan dodol terong” dan meletakannya tepat di atas puluhan tumpukan makalah bernuansa sama di atas meja kerja dosenku.
Delapan, untuk suasana badan, hati dan pikiran yang semakin ngilu ditetesi rintik-rintik gerimis sambil lincah jari-jariku menyemai jawaban terakhir ujian hari itu: Pertanian Terpadu. Tak ada 60 menit mungkin, entah terlalu mudah, atau memang daya analisisku yang miskin (saat itu). Yang jelaaaaaaaaaaas. Cukup sudah. Sudah. Sudah. Aku mengakhirinya tepat di 15. 30, di pelataran B. 206.
Sembilan, untuk gelagak tawa dan krakat kreket sepuluh jari tangan dan dua pergelangan tangan serta bahuku. Semua tulangku rasanya protes sore itu.
Sepuluh, untuk hujan yang.. tik tik tik tik tik... lengkap sudah hari ini. Sedikit banyak basah dan lelah. Ayo ref... dengan sisa-sisa energimu, saatnya membuka celah untuk ISTIRAHAT. Meski sejenak dan tak banyak. Hiks,
Sebelas, izinkan aku mengakhirinya dengan satu kata. Alhamdulillah.






Gonna be aaaaargh!
Tag : Random
0 Komentar untuk "Undefined"

Back To Top