untuk ke sekian kalinya Allah menyempatkanku memakai helm, jaket, sarung tangan, masker, nge-gas sampai 80 km/jam [tanpa sadar], nyalip kanan-nyalip kiri, ditinju-tinju angin jalan raya, dan lainnya. dan ke sekian kalinya juga, Allah memberiku kesempatan untuk dapat nge-rem dengan selamat sampai kosan tercinta. baiti jannati. ya, tanpa terhitung jumlahnya, segala bentuk upaya do'aku terkabulkan. atau tanpa aku harus menampik, inilah pertolonganNYA.
Maha Benar Allah dengan segala janjinya.... masih ingat dengan kebut-kebutan mas radit di jalan raya bogor, atau dibonceng bertiga sama mas anjar, spakbor belakang copot. atau lebih tepatnya nyangkut di bemper mobil kijang di belakang kami. dan parahnya, aku masih merasa betul terkejut-kejut, kalau bisa dianalogikan, aku nyaris melihat malaikat izrail di antara besi-besi berjalan. ini saat aku dibonceng murobbi tercinta melewati jalan pasar rebo-jatinegara-pemuda-rawamangun. huuuffft.... nyaris gepeng ni kepala dibawanya. nyaris copot ni jantung. nyariiiiss... nyariiisss. dan lebih cenat-cenut lagi, aku masih agak menernyitkan dahi kalau ingat 100 km/jam melaju turun dari baturraden ke purwokerto. sisi positifnya, aku punya bekas luka bagus di tangan kiri [menenangkan diri :p], dan dana ukhuwah dari adik-adik manis 2010.
dan ternyata, dengan yang ke sekian kalinya ini, Allah ingin aku belajar dari semua ke-nyarisan itu. kenekatan murobbiku, kengebutan mas radit, kecuekan mas anjar, ditambah kebijaksanaannya bapak. kecuali mama :D
aku belajar bagaimana ber-etika di jalan raya [yang jelaaas, pake helm, SIM dan STNK, kendaraan standar dan fit], mengambil celah untuk keefektifan mengendara, dan celah mencari keselamatan. hahaha...
apapun, semua diawali dengan Bismillahirrohmanirrohim. semoga perjalanan ini pun sebagian dari menegakkan Din-Mu yaa Rabb.. segala puji hanya milik Engkau :)
Maha Benar Allah dengan segala janjinya.... masih ingat dengan kebut-kebutan mas radit di jalan raya bogor, atau dibonceng bertiga sama mas anjar, spakbor belakang copot. atau lebih tepatnya nyangkut di bemper mobil kijang di belakang kami. dan parahnya, aku masih merasa betul terkejut-kejut, kalau bisa dianalogikan, aku nyaris melihat malaikat izrail di antara besi-besi berjalan. ini saat aku dibonceng murobbi tercinta melewati jalan pasar rebo-jatinegara-pemuda-rawamangun. huuuffft.... nyaris gepeng ni kepala dibawanya. nyaris copot ni jantung. nyariiiiss... nyariiisss. dan lebih cenat-cenut lagi, aku masih agak menernyitkan dahi kalau ingat 100 km/jam melaju turun dari baturraden ke purwokerto. sisi positifnya, aku punya bekas luka bagus di tangan kiri [menenangkan diri :p], dan dana ukhuwah dari adik-adik manis 2010.
dan ternyata, dengan yang ke sekian kalinya ini, Allah ingin aku belajar dari semua ke-nyarisan itu. kenekatan murobbiku, kengebutan mas radit, kecuekan mas anjar, ditambah kebijaksanaannya bapak. kecuali mama :D
aku belajar bagaimana ber-etika di jalan raya [yang jelaaas, pake helm, SIM dan STNK, kendaraan standar dan fit], mengambil celah untuk keefektifan mengendara, dan celah mencari keselamatan. hahaha...
apapun, semua diawali dengan Bismillahirrohmanirrohim. semoga perjalanan ini pun sebagian dari menegakkan Din-Mu yaa Rabb.. segala puji hanya milik Engkau :)
80 Km/jam Krumput-pwt
Tag :
Random
0 Komentar untuk "hari ini 80km/jam"