baru saja kemarin sore saya merasa mual tak enak badan, harus duduk merengkut-rengkut di laboratorium nematoda yang isinya mbak dan seorang ibu yang gookiiiilll abeees *alay. mulai dari nonton 'Ga Eun' yang saya juga gak tau itu tulisannya bener apa nggak, terus nangka hasil panen yang katanya nangka gendut seperti pemiliknya. oops, belum banyolan lain yang bikin saya pindah rumah ke tempat ini. kemudian, hari mulai siang dan taraaaa, saatnya makan siang tapi belum datang juga ibu-ibu pengantar makanan, alhasil bolen isi cokelat, brownies amanda, dan getuk pisang yang enyaaaak buanged lahap disantap sama ibu-ibu inih. *uhuk,ibu-ibu.kita juga donk. daaaan, jreeeeeeeeng datanglah makan siang-nya. cup cup cup, mas rahmat tampaknya perlu bersabar dengan menu spesial hari ini. mungkin dia alergi dengan si lele. padahal si lele baik-baik aja, dia sehat, ganteng, gurih, gede. kok mas rahmat langsung nyebrang beli makanan lain? tapi mas rahmat ko gak tega menyerahkan si lele-nya sama saya ya?? ahh, mari kita lupakan.
kemudian, keesokan harinya tanpa si lele. hari ini ada si cingur. bu heni yang baik hati dan suka mentraktir itu, pada suatu pagi di pantry laboratorium karantina minta tolong ke mas wawan yang mirip sama OB di film OB yang di stasiun tipi yang ada acara OB-nya itu. kemudian dia dengan jenggot tipisnya door to door ke empat laboratorium di sini, "emm.. mbak pesen apa? // rujak cingur aja mas.// oh, okee" hingga tibalah adzan dzuhur terdengar merduuuu sekali di tengah leher saya yang krakat kreket pingin gelepar, hidup di depan Laminar Air Flow dengan total seratus sepuluh petri yang harus diisi dengan empat lembar kertas whattman dan sepuluh biji jagung impor serta daun kakao (impor).
lohh...ummm...tsssssss...*mengernyitkan dahi melipat bibir sambil sok-sokan ngambil tissue.. ahhha, criiing. setalah sekian detik saya mencari nama "rujak cingur mateng mbak refa" tidak ada dalam nominasi deretan bungkus coklat di meja. eng ing eng. ada sebuah bungkusan berjudul: "rujak matengan mbak PKL". *gubraks. oh, yah baiklah mari kita nikmati rujak cingur khas surabaya ini sambil makan krupuk putih gambar ikan.
yaaah. makanan udah abis. kepala saya tiba-tiba vakum dan mata jauh lebih berat (baca: ngantuk). kepala masih berisi petriiii petriiii petriii *tiba-tiba ada suara melengking di kuping. petriiiii petriii petriiiiiii. huah, muak dengan petri dan berharap jarum panjang sudah menunjukan angka 8 dan jarum pendek menunjukan angka 4. yipppie, pulaaang pulaaaang. hendak menitipkan jas lab malah ketemu tray yang kemudian dari pada itu harus diisi dengan empat lembar kertas wattman lagi bertabur benih timun yang imyuuut banget. ditata rapi dengan jarak tanam eks kali eks, jangan terlalu rapat jangan terlalu kering dan jangan juga terlalu basah. huah, cukup. mari kita selesaikan!
ayyye! lab sudah sepi, semua sudah cantik dan rapih saatnya kita pulaaaaang. terima kasih petri yang ehem. -_-'
keep moving lagii aah :)
kemudian, keesokan harinya tanpa si lele. hari ini ada si cingur. bu heni yang baik hati dan suka mentraktir itu, pada suatu pagi di pantry laboratorium karantina minta tolong ke mas wawan yang mirip sama OB di film OB yang di stasiun tipi yang ada acara OB-nya itu. kemudian dia dengan jenggot tipisnya door to door ke empat laboratorium di sini, "emm.. mbak pesen apa? // rujak cingur aja mas.// oh, okee" hingga tibalah adzan dzuhur terdengar merduuuu sekali di tengah leher saya yang krakat kreket pingin gelepar, hidup di depan Laminar Air Flow dengan total seratus sepuluh petri yang harus diisi dengan empat lembar kertas whattman dan sepuluh biji jagung impor serta daun kakao (impor).
lohh...ummm...tsssssss...*mengernyitkan dahi melipat bibir sambil sok-sokan ngambil tissue.. ahhha, criiing. setalah sekian detik saya mencari nama "rujak cingur mateng mbak refa" tidak ada dalam nominasi deretan bungkus coklat di meja. eng ing eng. ada sebuah bungkusan berjudul: "rujak matengan mbak PKL". *gubraks. oh, yah baiklah mari kita nikmati rujak cingur khas surabaya ini sambil makan krupuk putih gambar ikan.
yaaah. makanan udah abis. kepala saya tiba-tiba vakum dan mata jauh lebih berat (baca: ngantuk). kepala masih berisi petriiii petriiii petriii *tiba-tiba ada suara melengking di kuping. petriiiii petriii petriiiiiii. huah, muak dengan petri dan berharap jarum panjang sudah menunjukan angka 8 dan jarum pendek menunjukan angka 4. yipppie, pulaaang pulaaaang. hendak menitipkan jas lab malah ketemu tray yang kemudian dari pada itu harus diisi dengan empat lembar kertas wattman lagi bertabur benih timun yang imyuuut banget. ditata rapi dengan jarak tanam eks kali eks, jangan terlalu rapat jangan terlalu kering dan jangan juga terlalu basah. huah, cukup. mari kita selesaikan!
ayyye! lab sudah sepi, semua sudah cantik dan rapih saatnya kita pulaaaaang. terima kasih petri yang ehem. -_-'
keep moving lagii aah :)
Tag :
refamorfosis
0 Komentar untuk "Petri"