Cicak



hargh, beberapa hari ini suara cicak di kamar saya sangat bising, sungguh... menyalakan Hit mat dengan aroma original, nyalain lampu senter dan nyari siapa sih yang berisik banget di kolong lemari, nge-gedor-gedor dinding lemari sampe telor rayap kaget dan pada terbang bebas ke lantai. tambah remuklah perasaan saya, bahkan satu cicak pun tidak muncul. grrrrr, apa sih yang spesial dengan lemari saya? apa jangan-jangan dia menemukan jodohnya di kolong lemari? kemudian memperbanyak diri hingga ada ratusan telur dan tanpa saya ketahui ada banyak cicak beranakpinak di sana. bagaimana dengan agenda KKN saya tahun depan? bisa bangun pasar di kolong lemari ini cicak. lantas bagaimana dengan sampah yang mereka tinggalkan? saya jadi merasa sangat tidak berarti di hadapan mereka, saya merasa terinjak-injak, ini adalah singgasana yang penuh dengan sampah mereka! yaks. -,-

*menarik napas panjang* yakinlah bersitegang dengan cicak tidak akan membuat saya tambah keren, kemudian saya harus berpikir keras untuk ini. untuk makhluk yang sama sekali tidak berpendidikan ini. saya jadi teringat mentor saya di suatu majelis pernah menyampaikan ini: "jangan jadi cicak, karena ia hanya akan bermanuver beberapa belas menit pertama saja, selanjutnya ia akan letih dan berfragmentasi. begitulah cara hidupnya, ia akan cepat punah dengan cara hidupnya sendiri" dan sama sekali tidak keren. pada akhirnya saya membiarkan kebisingan itu menjadi-jadi, toh benar kata mentor saya itu, tiba-tiba kamar saya sunyi senyap. mungkin asam laktat dalam tubuhnya telah menumpuk sampai faringnya tidak mampu mengeluarkan sekecap suara pun. mungkin dia telah mati. dan saya merasa puas *hahaha*












hari ke tujuh april, purwokerto.
Tag : Random
0 Komentar untuk "Cicak"

Back To Top