Tuliskanlah, maka ia akan tersimpan sebagai sejarah. aigoo, menulis bukanlah soal menuangkan pikiran, karena hari-hari yang saya lalui cukup membuang isi kepala. jenuh, hingga gangguan psikologis semacam homesick tak ada bedanya dengan nafas -selalu hadir beberapa hari terakhir ini- justru saya butuh menuang rasa di tempat ini. tidak bermaksud mewakilkan wajah melankolis sebetulnya, namun sedikit lebay dapat membantu saya berdiri tegak di hadapan mereka yang membutuhkan pundak untuk bercerita soal hidup.
soal hidup, soal kerja keras, pantang menyerah, keluwesan bertatap dengan masalah.... rasanya mereka jauh lebih paham. saya hanya mencoba melukiskan apa itu semangat -sejauh saya bisa melukisnya-- suatu hari, ketika kau terlihat payah di hadapan semua orang, dekil, tanpa ada harapan di berbagai lekuk wajahmu bahkan dalam mimpi sekalipun, yang ada hanyalah catatan merah yang membuatmu semakin jauh dari benar, dibanding-bandingkan dengan tetangga sebelah yang menurutmu kau jauh lebih idealis dari dia, kemudian kau terdampar dan menekuk kedua lenganmu menutupi wajah yang pucat pasi, jauh di london bridge sana mungkin kau telah menjadi daftar manusia yang menjatuhkan diri ke dalamnya, hilang...mati ditelan keputus asaan... tapi pahamilah bahwa yang saya tuliskan di atas sangatlah lebay. maka bertahanlah pada standar imajinasi kita masing-masing untuk mengejewantahkan kesulitan hidup seorang manusia.
terlepas dari pikiran saya yang terlalu terpengaruh film keren TOP SECRET a.k.a the BILLIONAIRE tadi, lihatlah bahwa langit mendung bukan alasan menjadi berhenti. saya sangat ingat bagaimana albert einstein yang tidak sengaja menjadi genius mengatakan: "hidup ini seperti naik sepeda, jika kau ingin tetap berdiri maka kau harus tetap bergerak" Allah punya sejuta cara untuk menguji hamba-Nya... dan punya sejuta cara juga untuk membuat kita bahagia. tinggal bersabar sebentar saja, maka kau akan mendapatkan yang indah itu. Mr. Ittipat tokoh utama film keren di atas tadi, di akhir hayat filmnya menuliskan sebuah simpulan yang membuat saya menyetelnya berulang-ulang: "Jangan patah semangat walau apapun yang terjadi, jika kita menyerah maka habislah sudah"
"adakah yang lebih indah dari senyuman yang tergambar di wajah-wajah yang letih dengan hidupnya, membawa beban berat, keringat darah dan semangat bercampur aduk bersama rasa yang tak pernah disanjung-sanjung layaknya pahlawan, jika kita menyerah maka habislah sudah..."
Tag :
Inspiration
1 Komentar untuk "jika kita menyerah, maka habislah sudah"
habislah sudah... "kita bukanlah waktu yg kita habiskan, tapi kita adalah amal yang kita kerjakan" dan seringkali..aku menjadi waktu yang aku habiskan sendiri..bahkan seringkali, tidak diantara keduanya..