Akhir-akhir ini kita sangat sibuk dengan pesta demokrasi yang sarat dengan sinemapolitik. segala macam lini dipolitisir. mulai dari mobil yang dibranding partai xxx, artis yang ikut-ikutan satu-dua jari, hingga palestina. seperti kompor, rakyat indonesia akhir-akhir ini menjadi kompor sumbu pendek. sangat mudah tersulut api dan dhuaarrr. andai saya seorang obama, mungkin saya akan bilang: "gampang banget ya bikin Indonesia terkotak-kotak. kalo udah kotakkotak, tinggal diadu aja. dan kita tunggu kehancuran Indoesia.wkwkwk"
well, inilah Indonesia. yang qodarullah menjadi sebuah negeri kepulauan dengan ratusan ribu manusia yang penuh dengan perbedaan. inilah takdir. sebuah kebenaran yang pertama-tama harus kita terima. sedihnya, dengan takdir sedemikian rupa ditambah kekayaan alam Indonesia yang begitu bikin negara-negara Asean bahkan Amerika "ngiler", seakan-akan kita ini menjadi sepotong kue yang siap disantap oleh semut, kecoa, kalajengking, tikus dari berbagai penjuru. mengerikan? jelas.
masih ingat dengan sejarah 3,5 abad Indonesia dijajah negeri kincir angin? mengapa kita tidak belajar bagaimana VOC bangkrut karena ghirah untuk korupsi yang sangat besar? mengapa kita tidak belajar dari kekhalifahan Islam yang runtuh akibat perpecahan dan perebutan kekuasaan? aneh memang, kita seringkali dikucilkan. dibilang negara muslim terbesar, kaya sumber daya alam dan manusia tapi miskin, tukang ngutang, blablabla... kemudian kita marah dan menggunjing habis-habisan si tukang nggunjing. kemudian kita kembali menjadi negeri muslim terbesar yang miskin dan tukang korupsi dan banyak hutang. kemudian marah lagi sambil menunjuk2 garuda Indonesia. selanjutnya kembali lagi menjadi negara miskin tukang korup banyak hutang, dan selalu seperti itu.
tidak bisakah kita yang sudah setengah abad lebih merdeka untuk bisa lebih dewasa dalam bersikap. jika sulit dimulai dari presiden dan legislatif. bagaimana jika kita mulai dari diri sendiri? sebuah entitas paling unit dalam tatanan negara: rakyat.
meski tidak banyak, masih jauh dan alangkah absurd. tapi mari kita punya mimpi untuk Indonesia lebih baik. memberi dengan apapun yang kita punya agar Indonesia dapat tersenyum lebih baik. saya bukan calon presiden, hanya ingin Indonesia mandiri, bermartabat, karena kami muslim disini adalah Rahmatan lil 'alamin. #udahgituaja
hidup hanya sekali, berikanlah yang terbaik (judika, 2013)
#fokus
#ikhtiar, doa, sabar
Tag :
Inspiration
0 Komentar untuk "jangan mau jadi kotak"