Pelajaran terpenting dari: belajar, adalah kita mampu mempelajari apa yang kita lihat, dengar, rasakan. see, listen and feel. termasuk setahun ini di lingkaran kaderisasi (KDS). ketika sore menyambut dan malam menggerutu, handout butuh dibaca, mata butuh dipejamkan dan hati butuh didamaikan. di saat yang sama, keimanan mulai butuh disupply dan amanah harus senantias berjalan. balanced! aku ingat betul setiap menitnya. setiap frasa dan ekspresi kalimatnya. masih membekas hingga demisioner.
jika memang syurga itu indah yaa Rabb... dan dapat kutukar dengan (sekali lagi) kontribusi yang tidak ada apa-apanya. jika benar yaa Rabb... tarbiyah untukku benar begini jalannya. aku akan dengarkan baik-baik perintahMu dalam Quran Surah Ali imran: 4 "Dan hendaknya di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. dan mereka itulah orang-orang yang beruntung". atau cukup dengan janjiMu yang begitu kekar dan meyakinkan azzam kami. QS. Muhammad: 7, "Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan Menolongmu dan Meneguhkan kedudukanmu".
Yah, jika kekuatanku tak setangguh Khadijah, Fatimah, Sumayyah, Siti Hajar, dan mereka... paling tidak aku pahami itu baik-baik, pejamkan mata, istighfar sebanyaknya. lantas melangkah (kembali), dengan yang sedikiiiiiiit ini. ikhlas. tanpa feel apa pun. flat. tanpa tendensi.
Karena disinilah tarbiyah membuka pintu untukku. Sebaiknya, aku tak menunggu Allah marah dan menolak do'aku. sebaiknya, aku belajar kembali makna 'belajar' yang sesungguhnya. bukankah ketika kemarin kita melewati jalan becek, bau dan berlumpur. esok kita 'belajar' untuk dapat melangkahinya. bukankah ketika hari ini kita tertimpa hujan dan dilanda rintik-rintik migrain. esok kita'belajar' untuk membawa payung. bukankah jika hari ini kita tak dapat melihat dalam gelap, esok kita 'belajar' untuk membawa lilin untuk berterang gempita. bukan begitu?? jawabnya terserah anda. terserah aku. buatku, itu sama saja bohong jika tanpa ikhlas dan amal. karena tarbiyah yang sesungguhnya adalah menuju manfaat untuk umat.
baiklah, jika setahun lalu aku belajar bergumul dengan ketidakfokusan, kegalauan, berantakan, aaaargh. hari ini, tentu ada warna yang mengekspresikan sebuah kesiapan. karena bukan lagi saatnya menjadi anak-anak. bukan lagi saatnya menjadi bodoh dengan alasan yang tidak penting. selama kita masih punya mimpi. ayo berlarii :D
jika memang syurga itu indah yaa Rabb... dan dapat kutukar dengan (sekali lagi) kontribusi yang tidak ada apa-apanya. jika benar yaa Rabb... tarbiyah untukku benar begini jalannya. aku akan dengarkan baik-baik perintahMu dalam Quran Surah Ali imran: 4 "Dan hendaknya di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. dan mereka itulah orang-orang yang beruntung". atau cukup dengan janjiMu yang begitu kekar dan meyakinkan azzam kami. QS. Muhammad: 7, "Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan Menolongmu dan Meneguhkan kedudukanmu".
Yah, jika kekuatanku tak setangguh Khadijah, Fatimah, Sumayyah, Siti Hajar, dan mereka... paling tidak aku pahami itu baik-baik, pejamkan mata, istighfar sebanyaknya. lantas melangkah (kembali), dengan yang sedikiiiiiiit ini. ikhlas. tanpa feel apa pun. flat. tanpa tendensi.
Karena disinilah tarbiyah membuka pintu untukku. Sebaiknya, aku tak menunggu Allah marah dan menolak do'aku. sebaiknya, aku belajar kembali makna 'belajar' yang sesungguhnya. bukankah ketika kemarin kita melewati jalan becek, bau dan berlumpur. esok kita 'belajar' untuk dapat melangkahinya. bukankah ketika hari ini kita tertimpa hujan dan dilanda rintik-rintik migrain. esok kita'belajar' untuk membawa payung. bukankah jika hari ini kita tak dapat melihat dalam gelap, esok kita 'belajar' untuk membawa lilin untuk berterang gempita. bukan begitu?? jawabnya terserah anda. terserah aku. buatku, itu sama saja bohong jika tanpa ikhlas dan amal. karena tarbiyah yang sesungguhnya adalah menuju manfaat untuk umat.
baiklah, jika setahun lalu aku belajar bergumul dengan ketidakfokusan, kegalauan, berantakan, aaaargh. hari ini, tentu ada warna yang mengekspresikan sebuah kesiapan. karena bukan lagi saatnya menjadi anak-anak. bukan lagi saatnya menjadi bodoh dengan alasan yang tidak penting. selama kita masih punya mimpi. ayo berlarii :D
setahun lagi??huks,
Tag :
refamorfosis
0 Komentar untuk "be - la - jar"