beginilah leceknya hati


Bismillah..

sebetulnya saya tidak ingin pernah menyampaikan ini pada siapa-siapa. bahkan pada tembok sekalipun. biarkan ia rata dalam rasa, menyakar hingga mau mati rasanya. ya, seperti saat ini. saat-saat dimana saya harus mengakui. bahwa kurang lebihnya, saya ingin sekali berteriak, menjatuhkan kepalan tangan yang dinginnya mencapai 16 deracat celcius, memaki-maki diri sendiri yang tidak lebih baiknya dari seekor cicak.huh. alay. namun, murrobi saya sering bertuah bahwasanya "balaslah keburukan dengan kebaikan" belum lagi bos saya yang pernah jauh lebih terzholimi dari ukuran saya saat ini.

hanya saja, lisan saya selalu tidak singkron dengan hati untuk menelurkan ini pada beberapa manusia yang saya kenal. karena 60% saya cukup yakin, pasti kata-kata yang ditangkap akan langsung turun ke hati dan rasanya akan cukup sakit. jadi, cukup lama saya timbun ia agar hilang suatu saat. haha.. sayangnya saya terlalu cupu untuk berharap 10 kata tadi menjadi nyata. jadi? sepulang dari pacuan kuda siang tadi, saya buka laptop dan coba mencari daftar dosa. ternyata, sekitar tiga tahun saya di kampus pertanian, bersama gamais, bersama kammi,  bersama tarbiyah, belum sama sekali menelurkan apa-apa. meski saya yakin tak ada yang sia-sia di mata Allah... namun tetap saja, saya masih debu dalam prahara dakwah ini. sangat kecil, bahkan sebagian besar saya adalah trouble makernya. saya tak mampu menjaga amanah para pendahulu, kader "berterbangan" kemana-mana, rumah yang redup, ruhiyah mereka yang terombang-ambing, semangat yang hanya selesai di mulut saja. tak ada satu langkah pun. hah, iya seperti itulah saya bekerja hingga hari ini. maka, pantas saja jika hari ini saya -eh, kami- bergerak seorang diri. hanya punya judul saja banyak. tapi hari ini? sedih. tak sanggup menjaga mereka. tak dapat menjaga semangat mereka untuk kembali pada barak-barak dakwah yang konsekuensinya adalah: syurga. 

sebetulnya, lulus cepat memang perihal baik dan impian tiap mahasiswa. tapi, apa jadinya jika analisis data sudah selesai, skripsi lancar, penelitian bohai, tapi gamais bubar. wow... untung saya sudah mengirim lima halaman message pada para pendahulu, meminta maaf dengan malu setinggi-tinginya, sedih luar biasa. kecewa. tuh, kan... saya (lagi-lagi) belum mampu menjaga mereka... mereka -kader- yang tinggal beberapa itu saya pikir dapat lebih mampu berbuat lebih banyak BERSAMA-SAMA. ternyata masih harus lebih bersabar. toh, berharap sama manusia tentu akan berujung kecewa.

dan, hingga paragraf terakhir ini saya tuliskan... saya masih tidak berharap sama sekali.

bersabar dan berharap cepet lulus pun bukan solusi keren. Jadi, nikmati saja fa. Tanpa harus menjadi orang sok punya masalah besar. dan mending lebih berharap agar tugas akhir saya lebih berkah, lebih bermanfaat, lebih syahdu. #eaa. 





 ....
Tag : Random
1 Komentar untuk "beginilah leceknya hati"

Back To Top